Nama tempatnya Kopi Klotok, tapi ini bukanlah warung kopi tapi sebuah resto sederhana yang sajikan menu yang tak seberapa banyak pilihannya, aneka lodeh, sayur asem, telor dadar krispi, tahu bacem dan tempe garit. Walau dengan pilihan menu terbatas, antrian di sini panjang mengular. Orang memang banyak merindukan cita rasa rumahan seperti yang dulu ibunda sajikan di rumah, terlebih memang rasa lodehnya yang tidak hanya memanjakan lidah tapi juga memanjakan kenangan kita
Puluhan mobil terparkir di sekitaran tempat makan yang berada di kawasan Jl. Kaliurang - Jogja ini. Rumah tradisional berbentuk joglo menyambut para pelanggan yang tidak berhenti keluar masuk dari pintu depannya. Ya, ini adalah kali pertama saya mengunjungi Kedai
Kopi Klotok, yang cukup banyak diperbincangkan orang sebagai salah satu destinasi kuliner Jogja yang perlu disambangi. Begitu masuk rumah, nuansa
jadoel begitu terasa, baik dari bangunannya maupun dari ornament yang disimpan di dalamnya. Dan ada satu hal yang cukup bikin saya terkejut: antrian yang tampak mengular berujung di satu meja tak seberapa besar dengan pilihan menu yang tak banyak
Dalam antrian semua orang tampak sabar menanti giliran mengambil nasi beserta lauk sederhana yang terhidang di sebuah meja kecil. Tak banyak pilihan lauk yang tersedia:
lodeh terong, lodeh kluwih dan
lodeh tempe lombok ijo. Ada antrian di sudut yang lain untuk mengambil
telur goreng krispi dan
tempe garit. Oh ya, ada
sambal dadak juga yang harus ditambahkan ke dalam piring anda. Dengan menu yang begitu sederhana, mengapa tempat ini banyak banget yang mengunjungi? Karena rasa otentik yang dihadirkan memang sangat lezat, apalagi buat lidah saya yang
ndeso dan
njowo ini. Lodeh dengan cita rasa gurih dengan semburat tipis rasa manis, berpadu dengan gurihnya tempe garit dan renyahnya telur dadar krispi yang sangat khas. Sambal menjadi pelengkap yang membuat hidangan ini paripurna dengan tingkat kepedasan yang moderat. Konon pisang gorengnya pun layak dicoba, tapi sayangnya menu ini saat itu belum tersedia
Pengunjung bisa memilih duduk di dalam rumah atau lesehan di tepi sawah beralaskan tikar. Angin sejuk semilir berhembus dari pesawahan yang mengitari tempat makan ini. Untuk harga makanannya pun saya yakin bakal bikin orang Jakarta gumun alias terheran-heran. Nasi putih (
free flow) dihargain 3500 rupiah aja, aneka sayur lodeh dan sayur asem pun bisa kita ambil sepuasnya dengan harga 6500 rupiah.
Tahu bacem cukup ditebus 3500 per potongnya, dan
tempe garit pun cuma 1500.
Telur krispy-nya dihargai 5500/potongnya.
Untuk minumnya saya pilih
Teh Tubruk Gula Batu yang disajikan dalam gelas besar, seharga 6500. Dan tentunya kita juga dapatkan suasana perkampungan di tepi sawah yang
priceless....
Buka dari jam 7 pagi sampai 10 malam, disarankan untuk mengunjungi
Kopi Klotok ini sepagi mungkin, karena semakin sore lauk yang tersedia pun semakin sedikit pilihannya. Jangan sampai udah sampe sini kamu kehabisan sayur lodehnya, mendingan balik kanan deh, rugiiiii….
Wisata Kuliner Indonesia #429
Kuliner Jogja
Kopi Klotok
Jl. Kaliurang KM 16, Sleman - Jogja
from Update per Minute https://ift.tt/2Gmxlkp UPDATE
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kuliner Jogja - Kopi Klotok"
Posting Komentar