KanalBerita8.co- Menurut laporan terbaru yang dirilis Bank Dunia Rabu 22 Maret 2017, tingkat pengangguran dan defisit neraca berjalan yang masih rendah, serta tingkat inflasi yang mencapai rekor terendah, mampu membuat ekonomi Indonesia tetap kuat.
Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 bisa mencapai 5,2 persen
Angka itu tentu melebihi asumsi Pemerintah yang disusun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 pada 5,1 persen. Sementara tahun depan, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5,3 persen.
Dijelaskan Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves, sektor fundamental ekonomi Indonesia saat ini dalam keadaan baik meski dikelilingi kondisi ketidakpastian seperti harga komoditas yang belum sepenuhnya membaik.
“Kita prediksikan ekonomi Indonesia mampu tumbuh sekitar 5,2 persen,” kata Chaves, di Energy Building, SCBD, Jakarta Selatan.
Selain itu, angka kemiskinan juga menurun 0,4% menjadi 10,7% per September 2016. Capaian ini didukung pertumbuhan PDB yang tinggi, inflasi yang terkendali, dan tingkat pengangguran inti terendah sejak 2012.
Untuk pertumbuhan konsumsi rumah tangga diproyeksikan akan meningkat karena nilai tukar rupiah yang stabil meningkatkan kepercayaan konsumen,
sementara upah riil yang lebih tinggi dan angka pengangguran yang terus menurun memberi dukungan bagi peningkatan daya beli konsumen.
Sementara pertumbuhan investasi swasta juga diperkirakan meningkat oleh karena harga komoditas yang sudah pulih kembali, serta efek dari pelonggaran moneter pada 2016, dan reformasi ekonomi baru-baru ini.
Pada saat yang sama, harga komoditas yang lebih tinggi juga akan mengurangi kendala fiskal dan meningkatkan belanja pemerintah, sedangkan pertumbuhan global yang menguat akan meningkatkan ekspor.
Oleh karena itu, baik belanja pemerintah maupun ekspor kemungkinan akan pulih dari kontraksi yang dialami di 2016. Walaupun tingkat pertumbuhan PDB dalam jangka menengah diproyeksikan dapat melampaui tingkat pertumbuhan beberapa tahun terakhir ini.
Namun proyeksi pertumbuhan ini masih lebih rendah daripada tingkat pertumbuhan yang terjadi setelah terjadinya krisis keuangan di 2008, ketika perekonomian pulih kembali dari pelemahan ekonomi global.
“Current account deficit juga terkendali dan fiskal defisit juga masih terkendali,” tutupnya.
Belum ada tanggapan untuk "Ekonomi indonesia naik 5,3 persen,Angka pengangguran turun daya beli konsumen meningkat"
Posting Komentar