KanalBerita8.co- Usulan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, terkait mobil kepresidenan diganti dengan mbil Esemka menjadi daftar panjang sejarah kendaraan yang digunakan seorang Kepala Negara.
Karena dalam aturannya, mobil yang seharusnya dipakai seorang Presiden memiliki kriteria khusus dalam menunjang perjalanan dan pekerjaan sang Presiden itu sendiri, terlebih dari segi kenyamanan dan keamanan.
Munculnya usualan Fadli, dilatarbelakangi mogoknya mobil yang ditumpangi Jokowi mogok ditengah jalan dalam kunjungan ke Kalimantan Barat pada pekan lalu.
Fadli menyebut lebih baik Jokowi menggunakan mobil Esemka yang dahulu pernah dipopulerkan saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
“Ya ganti aja sama Esemka hahaha,” kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/3).
Fadli mengatakan seharusnya mobil untuk Presiden tidak boleh mogok apalagi sampai empat kali terjadi. Sebab, kejadian semacam ini sangat jarang terjadi di negara-negara lain.
“Tidak boleh sebenernya mobil yang digunakan Presiden mogok. Saya kira jarang di negara lain terjadi juga,” terangnya.
Seperti diketahui, Jokowi sedang menempuh perjalanan darat menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau dan PLBN Aruk. Jokowi selalu menggunakan mobil Mercedes Benz S 600 hitam dalam menempuh perjalanan ke perbatasan.
Presiden sempat menumpangi mobil dinas Gubernur Kalimantan Barat Cornelis. Saat itu, Jokowi beserta rombongan akan makan malam di Pasar Hongkong, Singkawang.
Usulan Fadli pun mendapat reaksi langsung dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan. Ia menanggapi kelakar yang menyindir Presiden Jokowi untuk menggunakan mobil Esemka sebagai mobil Kepresidenan.
Namun menurut Luhut, pihak yang mengusulkan penggunaan Esemka untuk jadi mobil kepresidenan harus memikirkan banyak hal. Pasalnya, ia menilai kualitas mobil yang mengangkat nama Jokowi saat menjabat Wali Kota Solo itu masih belum memenuhi spesifikasi mobil kepresidenan.
“Mobil Presiden harus bisa mengamankan sampai titik tertentu dari seorang kepala negara. Makanya dibuat aturan sampai ke undang-undang karena ada SOP-nya. Dan kalau tidak dilakukan dengan baik, Pasukan Pengamanan Presiden yang akan kena,” kata Luhut dalam acara Coffee Morning di kantornya, Jakarta, Jumat (24/3/17).
Luhut pun seolah membalas sindiran yang dilontarkan Fadli, “Kalau naik Esemka, kamu aja yang naik, jangan Presiden, nanti remnya blong,” katanya tersenyum.
Sementara itu, Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Bey Machmudin menjelaskan, mobil itu mogok setelah menempuh perjalanan 30 menit dari Mempawah.”Mogok karena bermasalah pada setingan gas, sehingga laju kendaraan tidak bisa dalam keadaan normal,” katanya di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Paspampres kemudian melakukan prosedur keamanan dan menyiapkan mobil pengganti. Sebuah mobil Toyota Alphard disiapkan sebagai pengganti agar Jokowi dapat melanjutkan perjalanannya.
Belum ada tanggapan untuk "Luhut Sindir Fadli zon tidak tahu standar mobil Kepresidenan."
Posting Komentar